Selamat pagi, malam. Aku terbangun lagi. Entahlah, dentingan jam ini membangunkanku. Menggangguku. Apa kabarmu? Ah, kenapa kau bangunkan aku, aku mungkin tak bisa banyak berbincang denganmu. Tapi langitmu terlalu gelap. Apa bintang-bintangmu tertidur? Bangunkan saja mereka agar langitmu tak segelap itu, dan kau tak akan menjadi malam yang ketakutan. Hei, hari ini tak begitu baik. Pagi terlalu menyejukkan untuk kutinggal pergi, siang terlalu panas hanya membuatku merasa tak nyaman. Senja tak terlalu buruk, tapi jalanan membuatku kesal, teralu ramai, membuatku sesak. Aku menunggumu kembali hingga aku tertidur, selamat pagi, malam. Aku merasa aman sekarang. Sampaikan salamku pada teman pagimu, katakan, buat aku semangat esok hari. Aku ingin menjadi lebih dari yang kemarin. Esok pasti akan tiba, meninggalkan masa yang terjadi hari ini dan membuatnya menjadi kemarin. Aku tak sedih, hanya saja belum banyak yang dapat kulakukan hari ini, belum ada yang bisa kubanggakan. Ada saran? Aku rasa tidak. Mengapa tidak kau ceritakan kisah tentangmu, tentang kelap-kelip bintang, lentera sang bulan, teriakan serigala. Aku penasaran, ceritakanlah. Akan aku anggap sebagai dongeng penidurku. Atau nyanyikan saja beberapa lagu, tiupan anginmu akan menghipnotisku. Hei, apa kau juga tertidur? Lagu-lagu tlah kunyanyikan, bintang tlah kuhitung banyaknya, rembulan menyilaukan mata, dan ku menunggu pagi menjelang. Selamat pagi, malam. Dinginmu menyejukkan membuatku merasa nyaman. Kini ku tlah lelah, sampai bertemu nanti, beberapa jam lagi. Selamat malam, pagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar